Nojoto: Largest Storytelling Platform

SEPENGGAL CORETAN MALAMKU TENTANGMU II










 SEPENGGAL CORETAN MALAMKU TENTANGMU
II

Regulus di langit kelam, menghiasi mataku dengan rasi nan memola. Hantarkan ingatan yang menggelembung, pada seulas senyum yang pernah kujadikan kiblat hatiku.

Pada cintamu, aku kehilangan mata angin. Lusinan rindu hanya bisa kutautkan pada huruf dan angka tanpa jawaban, yang berhamburan ke segala penjuru. Laksana menautkan arah tanpa petunjuk dan denah. Lalu kembali pada ujung yang tak pernah kita sebut mula.

Untuk namamu, di telapak tanganku masih terkepal do’a. Senyummu adalah bait-bait sajak yang pernah kutulis di jauh sebelum kita memilih diam. Dan kemudian heningmu menapis gugur daripada merawat benih yang mulai menjadi tunas.









 SEPENGGAL CORETAN MALAMKU TENTANGMU
II

Regulus di langit kelam, menghiasi mataku dengan rasi nan memola. Hantarkan ingatan yang menggelembung, pada seulas senyum yang pernah kujadikan kiblat hatiku.

Pada cintamu, aku kehilangan mata angin. Lusinan rindu hanya bisa kutautkan pada huruf dan angka tanpa jawaban, yang berhamburan ke segala penjuru. Laksana menautkan arah tanpa petunjuk dan denah. Lalu kembali pada ujung yang tak pernah kita sebut mula.

Untuk namamu, di telapak tanganku masih terkepal do’a. Senyummu adalah bait-bait sajak yang pernah kutulis di jauh sebelum kita memilih diam. Dan kemudian heningmu menapis gugur daripada merawat benih yang mulai menjadi tunas.